CONGKLAK



Permainan congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang yang biasanya perempuan. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik berbentuk mirip perahu dengan panjang sekitar 75 cm dan lebar 15 cm. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk. Diantar keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5 cm. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan kerang atau biji-bijian sebanyak 7 buah.

Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang kosong. Jika biji terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan yang melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang terdapat di lubang yang kecil telah habis dikumpulkan. Pemenangnya adalah anak yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya. Permainan ini merupakan sarana untuk mengatur strategi dan kecermatan.

sumber : http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Congklak

FESTIVAL LAYANG-LAYANG DI MALAM HARI


Indosiar.com, Probolinggo - Layang - layang biasanya diterbangkan disiang hari, namun sebuah Festival Layang - layang di Probolinggo, Jawa Timur, justru dimainkan pada malam hari untuk menyambut datangnya musim angin. Uniknya lagi layang - layang tersebut beragam bentuk dipasangin ratusan lampu warna - warni berukuran kecil, hingga ketika diterbangkan mirip piring terbang.

Suasana malam di lapangan Kedupok, Probolinggo, Jawa Timur ini terasa lebih meriah dengan kehadiran puluhan layang - layang raksasa yang terbang melenggak - lenggok ditengah gelapnya malam.

Puluhan layang - layang beraneka bentuk mulai dari ular, burung garuda hingga tokoh super hero ini, memang sengaja diperlombakan dalam ajang Festival Layang - layang untuk menyambut datangnya musim angin kending di kota ini.
Angin kending ini sendiri memang sangat identik karena hembusannya yang sangat kuat, hingga mampu menerbangkan layang - layang berukuran puluhan meter sekalipun.

Karena ukurannya yang sangat besar beragam persiapan sebelum layang - layang diterbangkan pun harus dilakukan secara berkelompok oleh masing - masing peserta. Mulai menggotong layang - layang dari rumah, kemasannya ratusan lampu berwarna - warni hingga pada saat menerbangkannya.

Ya.. layang - layang tersebut memang sengaja dipasang lampu - lampu kecil untuk memudahkan para peserta mengenali mana layang - layang miliknya, karena tidak seperti biasanya layang - layang dalam festival ini justru diterbangkan pada malam hari.

Suasana angkasa pun terlihat lebih semarak dengan kedipan ratusan lampu - lampu kecil yang melenggak - lenggok bersama badan layang - layang mirip sebuah uvo.

Selain berdasarkan bentuknya yang menarik, kriteria penilaian juga didasarkan pada tata permainan lampu dan kemampuan manuver layang - layang saat terbang diangkasa. (Tommy Iskandar/Dv/Sup).

sumber : http://www.indosiar.com/ragam/81253/festival-layang-layang-khusus-malam-hari

LAYANG-LAYANG SEBAGAI PEMBANGKIT LISRIK

Layang-layang memang hanya mainan. Tapi jangan remehkan, sebab di masa depan mainan ini justru akan jadi pembangkit energi. Saat angin bertiup kencang dan layang-layang dikaitkan ke generator, maka kita bisa menikmati listriknya.

“Ini lebih sederhana dari turbin angin yang membutuhkan begitu banyak materi,” jelas pakar energi Moritz Diehl dari Catholic University di Leuven, Belgia. “Dengan menghemat materi, artinya lebih ekonomis.” Biaya yang diperlukan membuat pembangkit listrik dari layang-layang hanya seperempat dari kincir angin.

ATLET KELERENG GAGAL PERSEMBAHKAN EMAS


Oleh Zainal
di Doha, Qatar  

Selain Asian Games ke-15 saat ini di Doha, Qatar juga tengah berlangsung International Marbles Championship 2006, kompetisi kelereng internasional yang diikuti oleh 73 negara. Akan tetapi, atlet andalan Indonesia rupanya gagal membawa pulang medali emas.

Johan Sudibyo, atlet yang berlomba di kategori 0,5 inci (mengacu pada diameter kelereng yang dipergunakan) diharapkan mampu membawa pulang medali emas setelah sebelumnya KONI (Komisi Olahraga Nasional Indonesia) menghabiskan lebih dari Rp 300 juta untuk mengirimnya berlatih ke Amerika Serikat. Sayang sekali ia dikalahkan Sergey Ivanov dari Kazakhstan di babak semifinal hari Rabu (13/12).

“Kekalahannya sangat disayangkan,” ujar manajer tim, Muhammad Aslan, “mengingat dana yang sudah dihabiskan untuk pelatihannya.”

KARAMBOL


Karambol adalah permainan meja yang dapat dianggap sebagai modifikasi dari keluarga permainan biliar. Di dunia, permainan ini dikenal dengan banyak nama, seperti carrum, couronne, carum, karam, karom, karum, dan finger billiards ("biliar jari"). Permainan ini berasal dari India dan menyebar luas ke berbagai negara lainnya pada tahun 1970-an.

Berbeda dari permainan meja lainnya, karambol tidak memakai stik untuk menggerakkan bola. Permainan ini menggunakan cakram kecil alih-alih bola. Penggeraknya adalah jari tangan yang dijentikkan pada cakram sehingga mengenai cakram sasaran.

BEKEL

Bekel banyak dimainkan oleh anak perempuan. Permainan ini dapat dilakukan sendiri maupun berramai-ramai. Bekel terdiri dari sebuah bola yang terbuat dari karet, dan beberapa biji bekel yang terbuat dari logam (kuningan). Intinya adalah mengambil biji bekel secepat mungkin sebelum bola memantul 2 kali. Pada awalnya biji bekel diambil satu per satu. Kemudian diambil dua dua, dan seterusnya hingga pada akhirnya seluruh biji bekel harus diambil dalam sekali genggaman ketika bola bekel dilempar ke lantai dan memantul kembali. Setelah itu biji bekel harus di susun tegak satu per satu, dua dua dan seterusnya. Setelah itu biji bekel di susun miring ke kiri dan selanjutnya miring ke kanan. 

sumber : http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Bekel

PETAK JONGKOK


Petak Jongkok atau Tap Jongkok adalah salah satu permainan tradisional Indonesia yang tidak membutuhkan banyak peralatan untuk memulainya. Bahkan permaian ini bisa dimulai di mana saja tanpa persiapan apapun. Tentunya minus persiapan ditegur petugas keamanan ataupun persiapan menahan malu yang teramat sangat.

Permaian Petak Jongkok dimulai dengan sebuah gambreng. Bagi yang tidak tahu apa itu gambreng kami akan menjelaskannya sedikit. Gambreng adalah sebuah proses menentukan giliran yang biasanya dimulai dengan teriakan "Hom pim pah alaiyum gambreng!". Biasanya pemenang ditentukan dengan perbedaan sisi tangan yang disodorkan ke tengah-tengah. Bila seorang pemain memilih untuk menyodorkan telapak tangan sedangkan pemain lainnya menyodorkan punggung tangan, maka otomatis pemain yang menyodorkan telapak tangan adalah pemenangnya. Kondisi ini juga berlaku sebaliknya. Prosesi gambreng dilakukan terus sampai hanya tersisa dua orang. Kedua orang tersebut akan melakukan suit untuk menentukan siapa yang kalah atau siapa yang berjaga pertama.

BATOK KELAPA


Pada permainan batok kelapa alat yang dipergunakan adalah dua buah batok kelapa yang dibagi dua sehingga berbentuk setengah bola. Pada bagian tengahnya dilubangi dan dipasangi tali yang menghubungkan antara satu batok dengan batok lainnya sepanjang kira kira 1,5 - 2 meter. Permainannya adalah berlomba secepat mungkin berjalan menggunakan batok kelapa tadi dari satu sisi lapangan ke sisi lapangan lainnya. Orang yang paling cepat ia lah yang menjadi pemenangnya. 

sumber : http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Permainan_Batok_Kelapa

PETAK UMPET


Petak Umpet adalah permainan rakyat tradisional umum di Seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai merauke sejak dulu kala. Siapa saja boleh ikut, tetapi biasanya peserta permainan antara lima sampai sepuluh orang, karena bersifat mencari kawan yang bersembunyi, maka tidak terlalu banyak yang menjadi bagian dari permainan ini.

Dari seluruh pemain akan bermain hompipa sampai habis dan tinggal dua orang saja. Setelah tinggal dua orang, maka masing masing melakukan suit dan yang kalah menjadi si pencari teman teman yang bersembunyi. Si pencari menutup mata atau menempel pada salah satu media (tembok,pohon,tiang,dll) sebagai sarana bentengnya. Di hitung satu sampai sepuluh, maka semua anggauta harus berlari mencari persembunyiannya, setelah hitungan ke sepuluh maka si pencari teman mulai mencari teman yang bersembunyi sampai menemukan total anggauta yang bersembunyi.

sumber : http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Petak_Umpet

PENTHENGAN

Penthengan, permainan ini dapat diikuti oleh beberapa orang. Peralatan yang digunakan adalah tongkat panjang/pemukul (kuranglebih 50cm) dan tongkat kecil (kuranglebih 20 cm) dan lobang ditanah berbentuk elips. 

Cara bermain : Pada jarak tertentu dari lobang, pemain melemparkan tongkat kecil dengan cara dipukulkannya menggunakan tongkat pemukul ke arah lobang. Begitu juga dengan pemain lainnya. Pemilik tongkat kecil terdekat lobanglah yang memulai permainannya. Pemain pertama meletakkan tongkat kecil pada lubang sedemikian rupa, kemudian tongkat kecil dijentikkan dengan tongkat pemukul sehingga melayang di udara dan tass!! dipukul sejauh-jauhnya. Setelah itu pemain mengukur (alat ukurnya adalah tongkat pemukul) jarak lemparan tersebut dari lobang. Yang terjauh itulah yang menjadi pemenang.


sumber : http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Penthengan

BENTENG

BENTENG adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing - masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing - masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'.

Permainan
Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing - masing.

Tawanan
Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng berhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.

Taktik
Dalam permainan ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga 'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_%28permainan%29

LAYANG-LAYANG



Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.

Catatan pertama yang menyebutkan permainan layang-layang adalah dokumen dari Cina sekitar 2500 Sebelum Masehi. Penemuan sebuah lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, pada awal abad ke-21 yang memberikan kesan orang bermain layang-layang menimbulkan spekulasi mengenai tradisi yang berumur lebih dari itu di kawasan Nusantara. Diduga terjadi perkembangan yang saling bebas antara tradisi di Cina dan di Nusantara karena di Nusantara banyak ditemukan bentuk-bentuk primitif layang-layang yang terbuat dari daun-daunan. Di kawasan Nusantara sendiri catatan pertama mengenai layang-layang adalah dari Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) (abad ke-17) yang menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar kerajaan.

Dari Cina, permainan layang-layang menyebar ke Barat hingga kemudian populer di Eropa. Layang-layang terkenal ketika dipakai oleh Benjamin Franklin ketika ia tengah mempelajari petir.

VIDEO BERBAGAI MACAM PERMAINAN

GASING

Permainan gangsing atau gasing, merupakan salah satu permainan rakyat yang telah lama ada. Permainan ini menonjolkan kekuatan gangsing dan kemahiran memainkannya. Gangsing yang paling lama berputar, itulah yang menjadi pemenang. Sebuah permainan sederhana.


Namun bagi warga Desa Munduk, yang terletak di bagian timur Pulau Bali, tepatnya di Kabupaten Singaraja, gangsing dan permainannya adalah seni, olah raga, sekaligus tradisi yang telah hidup turun temurun selama puluhan tahun.


Suasana keseharian di Desa Munduk yang terletak di keasrian alam kaki Gunung Batur, bisa dibilang tidaklah berbeda dengan desa lainnya. Namun suasana tenang di desa yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari menanam pohon cengkeh dan berladang ini, akan segera berubah bila musim mengadu gangsing tiba. Seperti menjelang pelaksanaan perlombaan gangsing pada pertengahan Desember lalu.

KELERENG

Kelereng atau Gundu atau Ekar itu sama saja, semuanya itu adalah sebuah permaian bola kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca. kelereng itu bahasa indonesianya, gundu itu bahasa jawanya dan ekar bahasa palembangnya. mungkin didaerah padang, medan dan lain2 juga berbeda namanya. tapi walaupun berbeda namanya, orang semuanya pasti tau dan mengenal apa itu kelereng.

Permainan ini sudah lama ada di indonesia dan sampe sekarangpun masih banyak orang memainkannya. permainan ini biasanya dimainkan dengan cara melontarkan (bahasa palembangnya dipeci) kelereng dengan cara khusus agar kelereng tersebut mengenai kelereng lain yang menjadi target. namun pemainan kelereng ini tidak hanya untuk dilontarkan saja tapi sekarang ini sudah banyak sekali inovasinya, contohnya saja permainan lomba kelereng sewaktu 17 agustusan.

Cara bermain lomba kelereng yaitu membawa kelereng dengan sendok dimulut dipasang terbalik, gagangnya yang digigit sementara ujung sendok sebagai tempat untuk menyimpan kelereng. Biasanya ada jarak tertentu agar peserta jalan dan melewatinya. Para peserta harus berjalan dengan hati-hati dan kelereng tetap di dalam sendoknya.

Agar kelereng tidak keluar, maka seluruh tubuh kita harus kompak, bekerja bersamaan, jagalah kesadaran agar kelereng tidak jatuh, tubuh harus mengikuti gerak dan kesadaran, biasanya pada tahap ini kita fokus pada satu hal saja dan mengabaikan yang lainnya. Apabila kita lengah melepas kesadaran yang kompak secara keseluruhan maka biasanya kelereng akan jatuh, dan tentunya kita akan kalah.


sumber : http://trendy.rasyid.net/2009/02/20/kelerenggunduekar/
             http://ferrydjajaprana.multiply.com/journal/item/204

GOBAK SODOR


Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.



Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Galah_asin